Pelaksanaan aplikasi
paket teknologi (research extension linkage) REL merupakan perpaduan antar
peneliti, penyuluh dan petani dalam melakukan implementasi adopsi paket
teknologi dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian khususnya
pada pelaksanaan demplot yang akan dihasilkan kedepannya sebagai pemahaman
dalam mengetahui paket teknologi yang direkomendasikan. Maka
penyuluh provinsi NTB bersama peneliti dan petani melakukan demplot kaji terap
aplikasi paket teknologi reseach extension linkage jajar
legowo super seluas 0,50 Ha di Kelompok Tani Lembu Sari II Dusun Temas Desa
Narmada Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat menggunakan benih varietas
unggul baru (VUB) inpari 32, biodekomposer (M-Dec) dan pupuk hayati (Agrimeth)
memberikan hasil positif peningkatkan produktivitas hasil naik dari
sebelumnya.
Sehingga sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut dilakukan
implementasi aplikasi paket teknologi research extension linkage menggunakan
sistem tanam jajar legowo super di 5 Kecamatan antara lain Kecamatan Sekarbela
Kota Mataram, Kecamatan Pringgerata dan Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok
Tengah, Kecamatan Sikur dan Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur.
Kecamatan Sekarbela Kota Mataram dilaksanakan di Kelompok Tani Batu
Dawe Kelurahan Tanjung Karang mengelar farm field day (FFD) 18 januari 2018.
FFD atau temu lapang demplot kegiatan implemntasi aplikasi teknologi/research
extension linkage (REL) dengan luas areal 1,00 Ha dihadiri Kadis Pertanian Kota
Mataram, Kodim, Camat, Lurah se Sekarbela,Penyuluh Provinsi dan Kota, ketua
kelompok tani se kecamatan sekarbela dan kelurahan tanjung karang serta seluruh
anggota kelompok
Dalam
sambutan Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H. Mutawalli menyampaikan bahwa
inovasi paket teknologi pertanian yang berkembang saat ini sangat dibutuhkan
terutama wilayah lahan pertanian sedikit/sempit, seperti Kota Mataram sebagai
Ibu Kota Provinsi NTB.
Dengan
berbagai perkembangan inovasi teknologi balitbangtan dalam budidaya tanaman
komoditi padi “sistem jajar legowo super” memberikan peningkatan singnifikan
akan hasil produktivitas. Sehingga sistem jajar legowo super sangat cocok
digunakan dilahan pertanian kecil tetapi hasil produktivitas tinggi tegasnya.
Disampaikan bahwa kebutuhan inovasi teknologi
bukan hanya pertanian tetapi hortikultura. pertenakan, perkebuanan, kehutanan
dan perikanan yang ramah dengan lingkungan alam sekitar serta sehat untuk
mahluk hidup.
Tekait
dengan hal tersebut ditegaskan inovasi pertanian jajar legowo super perlu
dikembangkan dalam meningkatkan hasil produktivitas.
Sedangkan
dari penjelasan Satriawan sebagai penyuluh pendamping paket teknologi jajar
legowo super menggunakan komponen teknologi seperti penggunaan varietas unggul
baru (VUB) potensi hasil tinggi, Bio dekomposer (M-Dec) pada saat pengolahan
tanah, seed treatment (Agrimeth), penggunaan pestisida nabati (bioprotektor)
dan menggunakan alsintan antara lain alat tanam (indo jarwo transplanter) serta
alat panen (combine harvester).
Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa penerapan teknologi jarwo
super dapat memberikan hasil gabah ≥ 10 t ha-1 dengan menggunakan
Inpari 30 Ciherang Sub 1, Inpari 32 HDB dan Inpari 33.. Tetapi pada demplot
dengan luas 1,00 Ha petani I Nengah Suarte ditekankan pada penggunaan M Dec
sebagai biodekomposer sebagai pengurai jerami karena melihat kondisi dilapangan
dalam penmanfaat jerami belum optimal.
Penguraian
ini akan memberikan pengembalian unsur hara yang terkandung dalam tanah,
pemanfaatan jerami secara maksimal untuk
mikroorganisme tanah. Karena kebiasaan petani jeram dibakar yang dapat
menyebabkan merusak unsur hara tanah dan menyebabkan polusi udara. Sehingga
pemanfaatan tersebut secara tidak lansung dapat menekan biaya pemupuk dan dapat
mengendalikan serangan hama penyakit karena meningkatkan kesuburan unsur hara
dalam tanah.
Dengan
perkembangan paket teknologi dan tugas fungsi penyuluhan dari FFD/temu lapang petani
dapat bermanfaat menyampaikan hasil pengkajian tentang suatu teknologi
pertanian/kaji terap pada komoditas pertanian dan dapat memberikan pemberdayaan
petani untuk menerapkan inovasi teknologi dengan menerapkan sistem pertanian berbasis
inovasi teknologi oleh petani dalam terwujudnya sinergi antara peneliti,
penyuluh dan petani mewujudkan program pemerintah menuju kesejahteraan petani/lembaga
tani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar