Senin, 18 Desember 2017

Kepala BPP Se Kabupaten Bima Demplot Pertanian Konservasi


Lahan Demplot Pertanian Konservasi Di Bima

FAO Indonesia Pertanian bekerjasama dengan Kementerian Pertanian memperkenalkan sistim pertanian konservasi dengan komoditi utama jagung. Pengembangan demplot pertanian konservasi tersebut diikuti 40 penyuluh se Kabupaten Bima dengan luas lahan sekitar 1,5 hektare. Sementara lokasi penanaman berada di So Rade Dana Mee Desa Bolo Kecamatan Madapangga. Pelatihan yang dilaksanakan selama 4 hari (27 s/d 30/11/2017) pembagian 2 hari dikelas dan 2 hari dilapangan akan lebih maksimal dalam mengenalkan pertanian koneservasi khususnya di kabupaten bima daerah penggunungan yang sebagian besar wilayah sangat cocok untuk diterapkan aplkasinya.
Zaenudin menjelaskan, program pertanian konservasi merupakan kerjasama antar FAO dengan Kementerian Pertanian. Dalam sistim pertanian konservasi terdiri dari tiga prinsip utama. yakni pertama mengurangi pengolahan tanah serendah-rendahnya hingga tidak diolah sama sekali,  kedua menutup permukaan tanah secara terus menerus dengan sisa tanaman serta ketiga penanaman tumpeng sari dengan pergiliran tanaman.
Peserta Melakukan Lubang Tanamn Sistem Pertanian Konservasi
Penerapan prinsip-prinsip pertanian konservasi secara terus menerus akan memberikan manfaat baik secara sosial, ekonomis dan ekologis ungkap koordinator lapangan program FAO Prov. NTB.
Pada saat ini, sistim pertanian konservasi seperti ini merupakan sebuah kebutuhan. Khususnya untuk meningkatkan daya dukung lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan terkait dengan cuaca yang tidak menentu. Selain itu juga kebiasaan pola petani dalam melakukan penanaman yang sangat memperhatinkan bahkan merusak kelestraian alam khususnya kandungan unsur hara mikroorganisme dalam tanah.
Sebagian besar kabupaten bima mempunyai lahan penggunungan dengan tingkat kemiringan tertentu, para petani secara masif menanam jagung tanpa memperhatikan kaidah pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Mereka masih sering membakar dan mengolah tanah secara sempurna. Hal ini jelas akan berdampak pada degradasi lahan hingga mengakibatkan tanah longsor tegasnya.
Sehingga pola pengelolaan lahan seperti itu akan coba kita perbaiki dengan pendekatan melalui pertanian konservasi ini saat ini, terangnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima Kisman, SP, M.Si saat membuka acara pelatihan bahwa dengan sistem pertanian konservasi yang ramah dengan lingkungan alam sekitar. Sehingga untuk mencapai pertanian secara berkelanjutan dan memperbaiki mata pencaharian petani melalui peningkatan hasil pertanian dengan mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah serta menjaga kelembaban tanah.
Pemerintah daerah kabupaten bima sangat memberikan arpesiasi atas kinerja penyuluh saat ini untuk menjaga kelestarikan alam lingkungan pertanian.
Pemerintah melalui bidang penyuluh  dinas pertanian dan perkebunan kabupaten bima memberikan dukungan sarana prasarana kepada penyuluh berupa sepatu boot, jas hujan, tas dan topi penyuluhan dilapangan dalam membina dan mendampingi petani pada masing-masing wilayah kinerja peryuluhan pertanian.
Peserta Melakukan Penutupan Lahan Sisa Tanaman Lahan Demplot
Dengan 3 pilar prinsip pertanian konservasi adalah pengolahan tanah seringan-ringannya, penutupan permukaan tanah secara permanen dan pergiliran tanaman atau rotasi tanaman.Untuk jangka panjang adalah meningkatkan kandungan bahan organik yang dibutuhkan oleh tumbuhan, menurunkan biaya produksi serta produksi yang dihasilkan lebih stabil. Sedangkan manfaat pertanian konservasi untuk jangka pendek adalah meningkatkan infiltrasi air kedalam tanah, menurunkan larian air hujan, mengurangi penguapan air dari tanah sehingga menurunkan tingkat setres tanah akibat kekurangan air ungkapnya.
Penyuluh Provinsi Syamsul Riyadi menyampaikan dalam sistim pertanian konservasi ini, selain kita menanam jagung sebagai tanaman utama, juga ada tanaman yang ditumpang sarikan yaitu kacang-kacangan (legume). Dengan demikian, selain dari tanaman utama, petani akan mendapatkan sumber pendapatan tambahan dari tanaman kacang-kacangan lainya pada lahan demplot petani. Diharapkan dengan pelatihan pertanian konservasi ini dapat berlanjut dan kesimbungan dan dikembangkan di daerah kabupaten bima. Sehingga sumber daya alam bisa terselamatkan. 
Kita memperkuat kapasitas penyuluh sebagai pendamping petani agar mereka mampu memperluas penyebaran informasi dan teknologi pertanian melalui sistim pertanian konservasi. Dukungan pemerintah daerah tentu sangat strategis agar pertanian konservasi ini bisa diperluas di daerah tegasnya.

Minggu, 12 November 2017

Petani NTB Learning by Doing ke P4S Sedulur Tani Jombang Jawa Timur


Peserta Magang Petani NTB Komoditi Padi Tahun 2017

Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang bertujuan meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk terciptanya perubahan lebih baik seperti lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta mendorong peningkatan pertambahan industri pertanian melalui pengembangan agribisnis yang berkelanjutan. Dalam pencapaian tersebut selaras tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia baik pelaku utama dan pelaku usaha.
Serta diimbangi oleh semakin meningkatkan pengetahuan, teknologi pertanian dalam arti luas yang didapatkan melalui berbagai macam sumber media cetak, elektronik dan alsintan dalam meningkatkan kualitas pelaku utama/petani untuk berkreaksi lebih mandiri kedepannya.
Hal tersebut dilakukan 20 petani NTB melakukan belajar sambil bekerja langsung (learning by doing) atau lebih dikenal dengan magang ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Sedulur Tani Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang Jawa Timur belum lama ini tanggal 2 s/d 6 November 2017.
Dijelaskan oleh tim pendamping magang Syamsul Riyadi, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dalam meningkatan kualitas sumber daya manusia petani khususnya meningkatkan hasil produktivitas hasil pertanian. Sehingga petani akan lebih sejahtera, mandiri dalam meningkatkan wawasan dan ktrampilan petani manajemen beragribisnis. Peserta magang petani berjumalh 20 orang yang terdiri dari masing-masing kabupaten/kota se NTB 2 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok petani komoditi padi dan kelompok petani komoditi jagung.
Pelaksanaan magang petani langsung ke P4S Sedulur tani Kec. Bareng Kab. Jombang Jawa Timur. Karena secara letak geografis NTB hampir ada kesamaan dengan Jawa Timur kondisi lahan secara iklim/cuaca.
Petani akan lebih difokuskan dalam peningkatan ketrampilan usaha agribisnis, penerapan penyebarluasan teknologi tepat guna dikalangan petani seperti pertanian organik agar kedepan petani menjadi mandiri. Sehingga permasalahan pertanian dan petani tidak bisa dipisahkan dari kebijakan nasional dalam mengembangkan sektor pertanian saat ini. Namaun kebijakan tersebut belum mampu untuk mengubah secara utuh pola pikir, kesadaran dan kemauan akan keseimbangan alam lingkungan dengan pertanian ungkap Syamsul penyuluh pendamping peserta.
 Harapan kedepannya petani harus mau saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, saling memberikan suport dan motivasi agar tumbuh dengan energi sosial untuk membangun sebuah keberdayaan menuju wirausaha dalam mengembangkan jejaring usaha/kerja secara mandiri dan swadaya demi kesejahteraan petani kedepannya.
      Dalam kegiatan magang ini, petani NTB lebih banyak belajar ilmu pengetahuan baru yang belum mereka dapatkan sebelumnya berupa pertanian organik baik dari budidaya, pengendalian OPT sampai dengan pemasaran hasil pertanian. Beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan magang diantaranya analisa usaha tani, pengenalan teknologi benih/bibit, pengelolaan limbah pertanian, teknologi PHT, budidaya komoditi padi dan komoditi jagung organik. Selain materi yang diterima peserta juga melakukan praktek langsung seperti  pembuatan agen hayati, pengamatan OPT, melihat unsur kandungan lahan/tanah organik dan anorgaik, pembuatan molase serta melakukan kunjungan ke kelompoktani banjar sari yang merupakan kelompoktani yang telah memdepankan pertanian berbahan organik komoditi padi sebagai sarana secara swadaya dan mandiri baik dari perlakuan benih, persiapan lahan (budidaya), pembasmian hama penyakit sampai pemasaran hasil pertanian organik.
     Selain itu, peserta magang melakukan kunjungan ke P4S Mitra tani. P4S Mitra Tani merupakan salah satu pusat pelatihan yang sangat maju di Kabupaten Jombang. Beberapa fasilitas yang dimiliki P4S Mitra Tani yakni beberapa ruang kelas dan laboraturium sampai dengan dapat mendirikan pendidikan berupa sekolah dan pesantren. Untuk laboraturium digunakan sebagai tempat penelitian untuk pembuatan pengembangan agen hayati, beberapa ruang kelas digunakan sebagai tempat pelatihan yang dikombinasikan sebagai tempat penginapan para santri dalam menuntu ilmu pengetahuan.

Senin, 02 Oktober 2017

Panen Raya Dalam Mendukung Swasembada Kedelai di Desa Ubung NTB



Nusa Tenggara Barat sebagai sentra produksi kedelai yang terbesar  ketiga nasional dengan hasil produksi sekitar 97.171 ton luas panen 68.896 Ha (tahun 2016). Berbagai inovasi dan teknologi yang dilakukan dalam meningkatkan hasil produksi kedelai dilakukan  dari hulu sampai hilir pasca panen.
Salah satu cara menyampaikan informasi teknologi ke stakeholder, maka dilakukan panen raya dan temu lapang serta temu wicara teknologi produksi dan perbenihan kedelai spesifik lokasi mendukung UPSUS swasembada kedelai di kelompok tani tunggal angen Desa Ubung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB (27092017).
Dijelaskan oleh ketua kelompok tani tunggal angen H. Bur dengan demplot seluas 15 ha dan varietas anjasmoro  memberikan hasil yang cukup mengembirakan 2,99 ton/ha. Demplot yang dilakukan petani bersama petugas BPTP NTB dan penyuluh mengindikasikan hasil kedelai sesuai dengan potensi tidak terlalu sulit. Sebelumnya  hanya mendapatkan 1,34 ton/ha teknologi managemen pengelolaan tanaman terpadu (PTT) tepat ungkap petani didepan peserta panen raya dan temu lapang Koordinator UPSUS NTB, Asisten II Kab. Lombok Tengah, Ketua DPRD Kab. Lombok Tengah, Kepala BPTP NTB, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Provinsi NTB dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Kepala Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dan Perkebunan Prov. NTB, Penyuluh Prov/Kabupaten/Kecamatan serta Penangkar Kelompoktani dan petani se kecamatan jonggat.
Ditambahkan dari BPTP NTB sebagai pendampingan petani Ahmad Suriadi, memberikan managemen PTT yang tepat dilahan sawah setelah padi mampu meningkatkan produktivitas kedelai terutama penanaman kedelai secepatnya setelah panen padi dan dilakukan pemberian pupuk organic cair ramah lingkungan berupa biourin.
Harapan petani saat temu wicara bersama dinas instansi terkait pemerintah bahwa kebutuhan benih spesifik lokasi masing-masing daerah akan menjadi salah satu komponen teknologi budidaya yang sangat penting akan keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil yang ditanam disertai dengan irigasi dan pemupukan yang memadani.
Selain itu juga, jaminan harga pasar komoditi kedelai yang sesimbang sebagai factor utama petani tegasnya.

Sedangkan pemerintah mengharapkan petani untuk lebih kreatif dan berinovasi akan ilmu teknologi yang berkembang. Dimana hasil produktivitas yang tinggi pada bidang pertanian tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai), hortikultra maupun peternakan, perikanan serta kehutanan dapat memberikan ciri khas suatu desa. Peran desa dalam memperkenalkan potensi spesifik lokasi daerah dengan pariwisata pertanian secara umumnya. Sehingga secara tidak langsung akan memberikan dampak yang positif meningkatkan pendapatkan dan harga jual suatu komoditi pertanian untuk di olah langsung mulai dari penanaman, budidaya, pasca panen, pengolah hasil serta pemasaran kesejahteraan petani.