Melalui introduksi penggunaan benih jagung hibrida
unggul dan perluasan areal tanam, tahun ini Kementerian Pertanian
berharap tidak lagi impor jagung. Produksi jagung nasional pada tahun ini
diharapkan bisa naik menjadi 21 juta ton. Impor jagung 3 juta ton pada tahun
lalu bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri pada tahun ini.
“Kita ingin meningkatkan produksi jagung melalui
penggunaan benih jagung hibrida unggul. Dengan menggunakan varietas yang cocok,
spesifik lokasi dan dukungan teknologi budidaya yang sesuai, maka potensi
genetik produktivitas bisa keluar,” kata Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring
pada pembukaan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Tingkat Nasional ke-4
Tahun 2016 di yang
diselenggarakan di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Selasa pagi
(19/7/2016).
Hasil Sembiring mengungkapkan sudah ada potensi
genetik varietas jagung hibrida yang produktivitasnya mencapai 12 ton per
ha. Agar petani jagung bisa menggunakan varietas hibrida unggul tersebut
Kementan memberikan bantuan benih gratis untuk lahan jagung petani seluas 1,5
juta ha. “Bantuan benih jagung hibrida unggul ini adalah salah satu bentuk intervensi
pemerintah agar petani bisa menerapkan teknologi benih terbaru dengan hasil
produktivitas yang tinggi sehingga pendapatan mereka meningkat,” tambahnya.
Sedangkan Gubernur NTB, Dr. TGH M.
Zainul Majdi membuka secara resmi Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan Tingkat
Nasional IV tahun 2016. Melakukan mengelilingi display pameran varietas dan berdialog
dengan produsen benih di lokasi Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan ini sangat
berharap teknologi benih hibrida yang sudah dimuliakan ini dapat didekatkan
kepada masyarakat petani dan harganya tidak terlalu mahal.
“Harga benih jagung hibrida tadi disebut antara Rp
80-87 ribu per kg, itu agak mahal, kalau bisa diturunkan. Teknologi yang
bagus-bagus ini bisa didekatkan kepada masyarakat petani sehingga harganya
terjangkau oleh mereka,” tambah Gubernur NTB.
Tema yang diusung dalam gebyar ini
"Melalui Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Wujudkan Kemandirian Benih dan
Ketahanan Pangan Nasional"yang diinisiasi oleh Direktorat
Jendral Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI ini dilakukan untuk menunjukkan
benih-benih terbaru kepada masyarakat. Berlangsung selama 4 hari kedepan hingga
Jumat 22 Juli 2016.berbagai rangkaian kegiatan
seperti display paritas tanaman pangan padi, jagung, kedelai, kacang hijau,
kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan lobak. Selain itu, ada juga unjuk
tangkas, sarasehan perbenihan tanaman pangan dan pameran pembangunan pertanian,
pertemuan Kepala Balai Pengawasan Dan Sertifikasi Benih (BPSPTPH) seluruh
Indonesia, aneka lomba, gelar teknologi dan wisata agro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar