Nusa Tenggara Barat merupakan Provinsi ke-21 yang dikunjungi
Menteri Pertanian dalam rangka memberikan bantuan kepada para petani di seluruh
Indonesia untuk meningkatkan dan mencapai swasembada pangan di Indonesia. Kunjungan
Menteri Pertanian RI di Nusa Tenggara Barat selama 2 (03 s/d 04 Februari 2015)
hari akan berkunjung ke 2 Kabupaten
yaitu Kab. Lombok Tengah dan Kab. Lombok Timur. Menteri Pertanian dengan lnama
lengkap “DR. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP”,
yang didampingi
oleh Wakil Gurbenur NTB, “H. Muhammad
Amin, SH.,M.Si” dan seluruh SKPD Rumpun Hijau Lingkup Prov. NTB
meninjau beberapa lokasi terkait dengan saluran irigasi. Lokasi kunjungan
pertama menuju lokasi irigasi tersier di kelurahan Tani Beriuk Angen dusun
Songkar desa Aik Mual Kecamatan Praya disambut oleh Sekda Kab. Lombok Tengah “Drs. H. L. Supardan, MM”.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman
menargetkan optimasi lahan seluas 100 ribu hektare di Nusa Tenggara Barat untuk
mendukung pembangunan kedaulatan pangan dan perdesaan melalui pertanian rakyat.
Untuk Kab. Lombok Tengah akan memberikanan bantuan berupa perbaikan irigasi
sejumlah 5.000 Ha dan optimasi lahan untuk 2.000 Ha. Selain itu Mentan
memberikan 39 handtraktor dan saprodi PAT kedelai untuk 8.000 Ha. Pada komoditas
kedelai Mentan berpesan khusus kepada masyarakat NTB agar hasil produksinya
ditingkatkan. Dalam hal ini, Provinsi yang memiliki 5 juta penduduk akan
mendapatkan bantuan sebanyak 76.000 Ha untuk komoditas kedelai. Dengan bantuan
tersebut Menteri Pertanian menargetkan kepada Pemprov Nusa Tenggara Barat agar
dapat menaikkan produksi pertanian 25 sampai 30 persen. Ini harus bisa
dilakukan karena selain bantuan alsintan, ada juga bantuan perluasan areal dan
optimasi lahan. Karena pada saat ini seluruh Provinsi di Indonesia, Kementan
akan memberikan bantuan kepada petani sebanyak 6.000 traktor. Traktor tersebut
juga bisa dibeli para petani melalui sistem e-catalouge yang dikelola Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) sehingga tidak lagi
sistem tender yang biasanya menyulitkan para petani. Ia menambahkan, alsintan
merupakan salah satu faktor kunci menuju swasembada pangan selain irigasi,
pupuk, benih, dan penyuluh.
Pada wilayah Lombok Tengah, Menteri
Pertanian menjanjikan apabila terdapat peningkatan produksi maka bantuan akan ditambahkan.
Diantarana penambahan tambah traktor 120 unit, 64 pompa, 32 transplanter, dan
irigasi akan dinaikan menjadi 14.000 Ha. Sedangkan untuk komoditas jagung,
Mentan akan memberikan bantuan untuk 5.000 Ha di Lombok Tengah ini. Optimasi di
NTB secara keseluruhan mendapatkan bantuan sebanyak 26.700 Ha dan akan
ditambahkan menjadi 50.000 Ha. Selain memberikan bantuan untuk pencapaian
swasembada komoditas padi, jagung dan kedelai, Mentan juga akan memberikan
10.000 untuk Inseminasi Buatan komoditas sapi untuk NTB.
Menteri Pertanian juga meminta kepada Karantina Pertanian
tidak menghambat proses pengiriman cabai dari Pulau Lombok ke daerah lain demi melihat petani menikmati
harga tinggi. bahwa pemerintah mengegaskan akan selalu membantu petani dalam
upaya meningkatkan produksi hasil pertanian untuk menekan impor, sehingga
Indonesia bisa mewujudkan kedaulatan pangan. Berharap kerja sama dari pemprov
setempat baik gubernur maupun bupati untuk memastikan bantuan tersebut langsung
diterima petani tanpa mempersulit dan apabila terjadi penyelengewan, bapak-ibu
petani bisa lapor ke polres setempat. didepan kelompok tani beriuk angen desa
Aikmual
Setelah meninjau jaringan irigasi tersier di Aik Mual,
Menteri Pertanian, bersama rombongan SKPD Lingkup Rumpun Hijau Prov. NTB melanjutkan
peninjauan ke Bendungan Mujur di Kecamatan Praya Timur. Kapasitas bendungan
Mujur ini dapat melayani 16 buah desa, dengan luasan layanan 15.000 Ha. Dengan
pengelolaan dan infrastruktur air menjadi sangat penting dan krusial, utamanya
bendungan yang dapat menampung air yang menjadi kebutuhan dasar, sesuai dengan
prioritas utama dari faktor pendukung swasembada. Melalui pembangunan bendungan
ini diharapkan dapat menyediakan kebutuhan air yang representatif bagi
masyarakat yang berada di Kecamatan Praya Timur sehingga dapat mengembangkan
sektor pertanian maupun peternakan yang pada akhirnya mendukung ketahanan pangan
bagi kemakmuran masyarakat.
sumber : http://www.bakorluh.ntbprov.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar