Senin, 09 Februari 2015

Kunjungan Menteri Pertanian RI Dalam Rangka Akselerasi Pembangunan Kedaulatan Pangan dan Pedesaan Melalui Pertanian Rakyat di Kab. Lombok Timur



Di hari kedua (04 Februari 2015) kunjungan kerjanya, Menteri Pertanian, DR. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP” di Nusa Tenggara Barat, melakukan peninjauan pembititan dan penggemukan sapi di kelompok tani geger girang, Desa Anjani, pencanagan P3A beriuk genjer Desa Masbagek Utara, distributor pupuk CV. Hidayat dan kunjungan ke UPP Kec. Sikur Kab. Lombok Timur yang didampingi oleh Wakil Bupati Kab. Lombok Timur “Drs. H. Haerul Warisi, M.Si” dan seluruh SKPD Rumpun Hijau Lingkup tingkat Prov.,Kab. Lombok Timur. 
Kunjungan pertama pada kelompoktani Geger Girang Desa Anjani Menteri Pertanian menjelaskan bahwa mengungkapkan perasaan senangnya ketika melihat sapi yang berukuran besar. "Saya senang sekali, ini pertama kali saya lihat sapi hasil Inseminasi Buatan (IB), dengan umur dua tahun beratnya sudah 600 Kg”. Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi sebagai sentra peternakan sapi lokal sehingga perlu ditingkatkan jumlah pemilikan sapi ternaknya. Selain itu, target untuk produksi sapi lokal sebesar 1,6 juta ekor sapi sampai 2016 di seluruh Indonesia dengan penerapan IB sebesar 5 juta paket. Sehingga Menteri Pertanian menjelaskan "Target tersebut bahkan sudah melewati impor sapi kita sebesar 1 juta ekor sehingga kami optimis tidak perlu lagi impor sapi tahun ini,".
  Dalam kunjungannya tersebut Kementerian Pertanian memberikan bantuan untuk Kab. Lombok Timur, mendapatkan bantuan sebanyak 200 ekor sapi, alat mesin pertanian berupa 34 traktor dan 160 unit penggilingan padi kepada para petani di Lombok Timur. Sedangkan untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapatkan 13.000 IB untuk sapi, dan pada kesempatan tersebut. Menteri Pertanian menambahkan bantuannya sebanyak 7.000 IB. Selain itu pola pendampingan pembibitan sapi yang dilakukan oleh dokter hewan/penyuluh diharapkan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dalam rangka mempelajari teknologi pembibitan sapi agar mendapatkan peranakan kembar di Cipelang Bogor.
Dari kelompoktani ternak Geger Girang Desa Anjani, Menteri Pertanian bersama rombongan melaju menuju lokasi irigasi tersier di P3A Beriuk Genjer Desa Masbagik Utara. Menteri Pertanian menjelaskan bahwa “pencanangan gerakan perbaikan jaringan irigasi ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden RI agar setiap daerah di Indonesia melaksanakan pencanangan gerakan perbaikan irigasi dalam mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai”. Setelah itu, rombongan menuju ke distributor pupuk ke CV. Hidayat, akan distribusi ketersediaan pupuk di Kab. Lombok Timur untuk para petani. Dan kunjungan terakhir di Kab. Lombok Timur, yaitu Menteri Pertanian beserta rombongan menuju Unit Pertanian Penyuluhan (UPP) Kec. Sikur.
Pada pertemuan tersebut yang dimoderatori oleh Kepala Sektretariat Bakorluh Prov. NTB “Ir. Husnanidiaty Nurdin, MM”, dalam acara kunjungan lapangan dan  bertatap muka bersama kelompoktani, penyuluh Se-Kecamatan Sikur. Dengan bantuan Kementan  menargetkan kepada Pemprov Nusa Tenggara Barat agar dapat menaikkan produksi pertanian 25% sampai 30%. Karena selain bantuan alsintan, ada juga bantuan perluasan areal dan optimasi lahan. di seluruh Provinsi Se Indonesia. Kementan memberikan bantuan kepada petani kepada para petani saat ini melalui sistem e-catalouge yang dikelola Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) sehingga tidak lagi sistem tender yang biasanya menyulitkan para petani. Selain itu, salah satu faktor kunci  dalam menuju mendukung swasembada pangan selain irigasi, pupuk, benih yaitu petugas para penyuluh. Terbatasnya pengetahuan para penyuluh perlu di tingkatkan melalui pelatihan-pelatihan pengetahuan dan teknologi perkembangan pertanian. Sedangkan untuk kebutuhan penyuluh dilapangan yang akan purna tugas, bahwa petugas/penyuluh untuk terus menerus membantu petani sebagai bentuk pengabdian cinta akan pekerjaan secara ikhlas demi petani. Dan untuk petugas kontrak penyuluh THL-TB, untuk selalu kerja, kerja dan kerja tanpa meminta imbalan sesuatu dari Gubernur, Bupati, Kepala SKPD terkait lainnya, atas kinerja yang didapatkan akan tetapi memohon keikhlasan bekerja tersebut kepada Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.
Dari kunjungan Menteri Pertanian bersama Dinas/Badan SKPD Lingkup Provinsi (Rumpun Hijau) tersebut di Kab. Lombok Timur, rombongan langsung berlanjut menuju lokasi pencanangan saluran irigasi di Desa Gapuk Kec. Gerung Kab. Lombok Barat. Pada lokasi tersebut disambut oleh Bupati Kab. Lombok Barat Dr. H. Zaini Arony, M.Pd” bersama Dinas/Badan instansi lingkup Kab. Lobar,  para tokoh agama, masyarakat serta para kelompok tani se Kecamatan Gerung di lokasi (SR).

sumber : www. bakorluh.provntb.go.id

Minggu, 08 Februari 2015

Kunjungan Mentan Dalam Rangka Akselerasi Pembangunan Kedaulatan Pangan dan Pedesaan Melalui Pertanian Rakyat di Kelompoktani Beriuk Angen Desa Aik MualKab. Lombok Tengah



Nusa Tenggara Barat merupakan Provinsi ke-21 yang dikunjungi Menteri Pertanian dalam rangka memberikan bantuan kepada para petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan dan mencapai swasembada pangan di Indonesia. Kunjungan Menteri Pertanian RI di Nusa Tenggara Barat selama 2 (03 s/d 04 Februari 2015) hari akan berkunjung ke  2 Kabupaten yaitu Kab. Lombok Tengah dan Kab. Lombok Timur. Menteri Pertanian dengan lnama lengkap DR. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP”, yang didampingi oleh Wakil Gurbenur NTB, “H. Muhammad Amin, SH.,M.Si” dan seluruh SKPD Rumpun Hijau Lingkup Prov. NTB   meninjau beberapa lokasi terkait dengan saluran irigasi. Lokasi kunjungan pertama menuju lokasi irigasi tersier di kelurahan Tani Beriuk Angen dusun Songkar desa Aik Mual Kecamatan Praya disambut oleh Sekda Kab. Lombok Tengah “Drs. H. L. Supardan, MM”.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan optimasi lahan seluas 100 ribu hektare di Nusa Tenggara Barat untuk mendukung pembangunan kedaulatan pangan dan perdesaan melalui pertanian rakyat. Untuk Kab. Lombok Tengah akan memberikanan bantuan berupa perbaikan irigasi sejumlah 5.000 Ha dan optimasi lahan untuk 2.000 Ha. Selain itu Mentan memberikan 39 handtraktor dan saprodi PAT kedelai untuk 8.000 Ha. Pada komoditas kedelai Mentan berpesan khusus kepada masyarakat NTB agar hasil produksinya ditingkatkan. Dalam hal ini, Provinsi yang memiliki 5 juta penduduk akan mendapatkan bantuan sebanyak 76.000 Ha untuk komoditas kedelai. Dengan bantuan tersebut Menteri Pertanian menargetkan kepada Pemprov Nusa Tenggara Barat agar dapat menaikkan produksi pertanian 25 sampai 30 persen. Ini harus bisa dilakukan karena selain bantuan alsintan, ada juga bantuan perluasan areal dan optimasi lahan. Karena pada saat ini seluruh Provinsi di Indonesia, Kementan akan memberikan bantuan kepada petani sebanyak 6.000 traktor. Traktor tersebut juga bisa dibeli para petani melalui sistem e-catalouge yang dikelola Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) sehingga tidak lagi sistem tender yang biasanya menyulitkan para petani. Ia menambahkan, alsintan merupakan salah satu faktor kunci menuju swasembada pangan selain irigasi, pupuk, benih, dan penyuluh.
Pada wilayah Lombok Tengah, Menteri Pertanian menjanjikan apabila terdapat peningkatan produksi maka bantuan akan ditambahkan. Diantarana penambahan tambah traktor 120 unit, 64 pompa, 32 transplanter, dan irigasi akan dinaikan menjadi 14.000 Ha. Sedangkan untuk komoditas jagung, Mentan akan memberikan bantuan untuk 5.000 Ha di Lombok Tengah ini. Optimasi di NTB secara keseluruhan mendapatkan bantuan sebanyak 26.700 Ha dan akan ditambahkan menjadi 50.000 Ha. Selain memberikan bantuan untuk pencapaian swasembada komoditas padi, jagung dan kedelai, Mentan juga akan memberikan 10.000 untuk Inseminasi Buatan komoditas sapi untuk NTB.
Menteri Pertanian juga meminta kepada Karantina Pertanian tidak menghambat proses pengiriman cabai dari Pulau Lombok  ke daerah lain demi melihat petani menikmati harga tinggi. bahwa pemerintah mengegaskan akan selalu membantu petani dalam upaya meningkatkan produksi hasil pertanian untuk menekan impor, sehingga Indonesia bisa mewujudkan kedaulatan pangan. Berharap kerja sama dari pemprov setempat baik gubernur maupun bupati untuk memastikan bantuan tersebut langsung diterima petani tanpa mempersulit dan apabila terjadi penyelengewan, bapak-ibu petani bisa lapor ke polres setempat. didepan kelompok tani beriuk angen desa Aikmual
Setelah meninjau jaringan irigasi tersier di Aik Mual, Menteri Pertanian, bersama rombongan SKPD Lingkup Rumpun Hijau Prov. NTB melanjutkan peninjauan ke Bendungan Mujur di Kecamatan Praya Timur. Kapasitas bendungan Mujur ini dapat melayani 16 buah desa, dengan luasan layanan 15.000 Ha. Dengan pengelolaan dan infrastruktur air menjadi sangat penting dan krusial, utamanya bendungan yang dapat menampung air yang menjadi kebutuhan dasar, sesuai dengan prioritas utama dari faktor pendukung swasembada. Melalui pembangunan bendungan ini diharapkan dapat menyediakan kebutuhan air yang representatif bagi masyarakat yang berada di Kecamatan Praya Timur sehingga dapat mengembangkan sektor pertanian maupun peternakan yang pada akhirnya mendukung ketahanan pangan bagi kemakmuran masyarakat.
sumber : http://www.bakorluh.ntbprov.go.id