Senin, 09 Oktober 2023

Bintek Pertanian Organik Bagi Penyuluh Bapeltanbun NTB

Narasumber Mr. Bodhy dari True Nature Nusantara


Climate change atau perubahan iklim merupakan menjadi tantangan dan acaman sector sandang, pangan dan papan kehidupan dunia. Lebih khusus menyangkut dalam bidang pertanian memberikan dampak perubahan iklim secara langsung dan juga memberikan kontribusi solusi akan terjadinya perubahan iklim.
Dari berbagai kajian menyebutkan, bahwa, sektor pertanian sejauh ini menjadi kontributor utama penghasil emisi metan dan nitrogen oksida. Sumber emisi metan antara lain dari fermentasi pencernaan ternak (enteric fermentation), pengolahan tanah menggunakan mesin-mesin berat serta pembakaran lahan. Emisi nitrogen oksida terutama berasal dari tingginya nitrogen yang larut di dalam tanah yang berasal dari pupuk sintetis.
Sehingga salah satu solusi melalui pertanian organic (organic farming), sebagai teknik budidaya pertanian yang berorietasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami (local) tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis seperti pupuk, pestisida dan sebagainya.Dari hal tersebut, dilakukan Bimbingan Teknis (Bintek) Genta Organik bagi Penyuluh Pertanian Prov. NTB dan UMKM selama 3 hari (2 s/d 4 Oktober 2023) dipusatkan  2 hari di Balai Pelatihan dan Perkebunan Prov. NTB dan 1 hari kunjungan lapangan ke UD. Sasak Tani bekerja sama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).
Dalam bintek tersebut, peserta diberikan materi dan pratek pengenalan pertanian organic, pembuatan kompos panas atau dingin18 hari berkeley, bio pestisida, mendesain sekaligus menanam serta penyimpanan benih organic langsung dari narasumber Mr. Bodhy (True Nature Nusantara).
Diharapkan peserta penyuluh sebagai ujung tombak petani mampu memberikan solusi tepat pemahaman pertanian organic dengan menggunakan bahan-bahan local seperti jerami, dedauan, kotoran hewan. Sehingga menciptakan pertanian terintegrasi yang menghasilkan produk-produk pertanian pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta ramah lingkungan.
Disamping itu juga, terbatasnya subsidi pupuk kepada petani, pertanian organic juga menjadi solusi dalam pemanfaatan kotoran hewan sebagai pupuk untuk menjaga populasi flora dan fauna yang lebih beragam keanekaragaram hayati secara berkelanjutan baik air maupun dibawah tanah.
Untuk pemasaran produk pertanian organic, mulai diminati oleh konsumen local maupun global. Sehingga peluang pasar masih sangat terbuka lebar atas permintaan beberapa komoditi pertanian baik pangan, hortikultura, sayuran maupun perkebunan. Sehingga beberapa provinsi, petani mulai intens dalam mengembangkan system pertanian organic dengan mendirikankan beberapa kelompoktani atau paguyuban petani organic