![]() |
Foto Panen Sayur Kangkung Lombok |
Jenis
tanaman sayuran daun air yang menetap kaya akan kandungan zat besi dengan
family convolvulacea yaitu sayur
kangkung. Dengan memiliki sistem
perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat
menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar
pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air. Tanaman
kangkung (ipomoea aquatica forsk atau ipomoea reptans poir1) merupakan
tanaman sayuran yang menjalar pada tanaman di sekitarnya dengan batang bulat
dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar.
Dengan memiliki percabangan batang
banyak akan merayap (menjalar/membelit).
Sedangkan
untuk tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya yang terdapat
mata tunas tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun
tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun
bagian bawah berwarna hijau muda. Pada pertumbuhanya tanaman kangkunga dapat
berbunga berbentuk terompet daun mahkota berwarna putih/merah lembayung. Untuk
buah kangkung sendiri berukuran 10 mm
berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji dengan warna hijau
(jika muda), hitam (jika tua). Dan untuk bentuk biji kangkung bersegi-segi
tegak bulat berwarna cokelat kehitam-hitaman berkeping dua yang berfungsi
sebagai alat perbanyak tanaman secara generatif.
Tanaman
kangkung ini hampir diseluruh wilayah Indonesia dan Asia pada umumnya dapat
tumbuh dengan baik, akan tetapi memiliki sifat dan rasa yang berbeda-beda. Sehingga
menjadikan tanamn sayur kangkung murah, banyak dijumpai di pasar-pasar dan
menjadikan faktor pendukung sebagai sayuran murah dan mudah ditemui. Namun tidak
semua kangkung mempunyai kualitas dan rasa yang baik seperti kangkung asal
daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Secara umumnya kangkung lombok sangat mudah
dikenali dari fisiknya yaitu bentuk yang tampak sangat gemuk hijau dan terlihat
sangat segar, tidak elastis dan cepat patah. Sedangkan untuk panjangnya
rata-rata bisa mencapai 30-40 cm yang dibudidaya lahan sawah atau pada aliran
sungai dengan ketersedianan air mencukupi.
Pada
lahan sawah dengan pengairan irigasi dari sawah merupakan kangkung dengan
kualitas biasa (kualitas standar). Sedangkan pada areal aliran sungai tertentu
atau areal tertentu yang memiliki sumber mata air, di areal daratan rendah
kualitas bagus (hing quality). Kangkung jenis ini yang paling digemari oleh
masyarakat karena memiliki rasa yang gurih renyah, batangnya lebih panjang,
lebih hijau dan lebih muda. Adapun cara budidaya kangkung lombok antara lain:
1. Cara Tanam Stek
Tanaman
kangkung dapat distek yang ditanam pada lahan irigasi lumpur kolam/sawah yang
dangkal dengan jarak 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm. dengan memberikan pupuk buatan
yang disesuaikan antara 50 – 100 kg N/ha setelah tanam. Sedangkan pada areal
tertentu/sungai stek kangkung tersebut diikat secara berantai berurutan yang
disesuaikan tanpa melakukan pemupukan dengan sumber mata air terus mengalir.
2. Pengendalian Hama dan Penyakit
Dalam
pengendalian hama dan penyakit tanaman kangkung, untuk hama yang sering menyerang
berupa ulat grayak (Spodoptera litura F),
Kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan
Aphids gossypii),. Sedangkan untuk penyakit yang menyerang pada batang
tanaman kangkung seperti penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Gejala
penyakit ini adanya pustul–pustule berupa bintik berwarna putih di sisi daun
sebelah bawah batang. Dan apabila diperlukan gunakan pestisida yang benar–benar
aman dan cepat terurai seperti pestisida biologi/pestisida nabati
3. Panen
Tanaman kangkung
dapat panen dengan cara dipangkas pada ujungnya kurang lebih sekitar 20 cm
dengan umur sekitar 2–3 bulan lebih sesuai dengan kondisi tanaman agar
lebih banyak bercabang. Dalam pemangkasan panen ini, dapat dilanjutkan pemangkasan
panen ujung cabang-cabangnya setiap satu/dua minggu sekali. Dapat
menghasilkan 10–16 t/ha dalam satu tahun. Dan tanaman kangkung setelah berumur
satu atau dua tahun lebih, maka dilakukan tanaman baru kembali.
Dalam melakukan budidaya tanaman sayur kangkung, ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan dapat mempengaruhi tanaman kangkung
pertama iklim. Tanaman kangkung mempunyai daya adaptasi yang cukup luas
terhadap kondisi iklim tropis. Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan
baik di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) + 2000 mdpl, dan
diutamakan lokasi lahanya terbagi atau sinar matahari yang cukup.
Kebutuhan sinar matahari untuk
tanaman kangkung adalah 400-800 footcandles yang akan mempengaruhi pertumbuhan
optimum. Oleh karena itu, kangkung dapat tumbuh pada lahan terbuka tetapi tidak
terlalu panas.
Kedua yaitu pupuk, ada beberapa zat-zat
yang sangat diperlukan tanaman dan seringkali kurang cukup terdapat di dalam
tanah, terutama Nitrogen (N), Phosfor (P), dan Kalium (K). Apabila unsur tersebut dapat terpenuhi, maka
pertumbuhan tanaman akan menjadi normal dan baik. Sebaliknya, apabila
kekurangan atau kelebihan akan menunjukkan gejala-gejala kekurangwajaran atau
abormal. Sedangkan untuk phosfor berperan penting dalam transfer energi dalam
sel tanaman, misalnya ADP, ATP, berperan dalam pembentukan membran sel, sangat
diperlukan untuk pembiakan generatif yakni pembentukan bunga serta
bagian-bagianya.
Untuk kalium diserap oleh tanaman
dalam bentuk ion K+. Tanah mengandung 400-500 kg kalium untuk setiap 93 m2.
Kalium pada tanaman berperan sebagai efisiensi penggunaan air, untuk
pertumbuhan zat tepung di dalam tanaman, meningkatkan ketahanan tanaman
terhadap serangan hama dan penyakit, daun buah dan buah tidak mudah lepas dari
tangkainya, lebih tahan terhadap penyakit dan memperluas pertumbuhan akar.
Gejala kekurangan salah satu unsur
hara pada tanaman disebut sebagai istilah defisiensi. Kekurangan unsur N pada
tanaman mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang kerdil dan daun akan mengalami
gejala klorosis. kekurangan unsur P maka pemasakan buah terhambat. Kekurangan
unsur K berakibat pada daun-daun yang paling bawah berwarna kuning, dan tanaman
rentan terhadap penyakit. Dalam tanaman kangkung terdapat berbagai kandungan
vitamin A, vitamin B1, vitamin C, protein, kalsium, fosfor, zat besi, karoten,
hentriakontan, dan sitosterol. Berdasarkan hasil penelitian, bahan-bahan tersebut
sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan dan sebagai
antiracu.