Nusa Tenggara Barat sebagai
sentra produksi kedelai yang terbesar
ketiga nasional dengan hasil produksi sekitar 97.171 ton luas panen
68.896 Ha (tahun 2016). Berbagai inovasi dan teknologi yang dilakukan dalam
meningkatkan hasil produksi kedelai dilakukan
dari hulu sampai hilir pasca panen.
Salah satu cara menyampaikan
informasi teknologi ke stakeholder, maka dilakukan panen raya dan temu lapang
serta temu wicara teknologi produksi dan perbenihan kedelai spesifik lokasi
mendukung UPSUS swasembada kedelai di kelompok tani tunggal angen Desa Ubung
Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB (27092017).
Dijelaskan oleh ketua kelompok
tani tunggal angen H. Bur dengan demplot seluas 15 ha dan varietas
anjasmoro memberikan hasil yang cukup
mengembirakan 2,99 ton/ha. Demplot yang dilakukan petani bersama petugas BPTP
NTB dan penyuluh mengindikasikan hasil kedelai sesuai dengan potensi tidak
terlalu sulit. Sebelumnya hanya
mendapatkan 1,34 ton/ha teknologi managemen pengelolaan tanaman terpadu (PTT)
tepat ungkap petani didepan peserta panen raya dan temu lapang Koordinator
UPSUS NTB, Asisten II Kab. Lombok Tengah, Ketua DPRD Kab. Lombok Tengah, Kepala
BPTP NTB, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Provinsi NTB dan Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Kepala Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Pertanian dan Perkebunan Prov. NTB, Penyuluh Prov/Kabupaten/Kecamatan serta
Penangkar Kelompoktani dan petani se kecamatan jonggat.
Ditambahkan dari BPTP NTB sebagai
pendampingan petani Ahmad Suriadi, memberikan managemen PTT yang tepat dilahan
sawah setelah padi mampu meningkatkan produktivitas kedelai terutama penanaman
kedelai secepatnya setelah panen padi dan dilakukan pemberian pupuk organic
cair ramah lingkungan berupa biourin.
Harapan petani saat temu wicara
bersama dinas instansi terkait pemerintah bahwa kebutuhan benih spesifik lokasi
masing-masing daerah akan menjadi salah satu komponen teknologi budidaya yang
sangat penting akan keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil yang
ditanam disertai dengan irigasi dan pemupukan yang memadani.
Selain itu juga, jaminan harga
pasar komoditi kedelai yang sesimbang sebagai factor utama petani tegasnya.
Sedangkan pemerintah mengharapkan petani untuk
lebih kreatif dan berinovasi akan ilmu teknologi yang berkembang. Dimana hasil
produktivitas yang tinggi pada bidang pertanian tanaman pangan (padi, jagung
dan kedelai), hortikultra maupun peternakan, perikanan serta kehutanan dapat
memberikan ciri khas suatu desa. Peran desa dalam memperkenalkan potensi
spesifik lokasi daerah dengan pariwisata pertanian secara umumnya. Sehingga
secara tidak langsung akan memberikan dampak yang positif meningkatkan
pendapatkan dan harga jual suatu komoditi pertanian untuk di olah langsung
mulai dari penanaman, budidaya, pasca panen, pengolah hasil serta pemasaran
kesejahteraan petani.