Penyelenggaraan
Penutupan
Pekan Daerah (PEDA) Kontak
Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XV Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016
berakhir
pada anggal 4 November 2016 bertempat di Asrama Haji Mataram.
Kegiatan Pekan Daerah untuk
meningkatkan motivasi, kegairahan para petani nelayan dan masyarakat pelaku
agribisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.
Selain itu, untuk meningkatnya apresiasi
para peserta dan masyarakat pelaku agribisnis untuk memacu prestasi dalam
pembangunan pertanian pedesaan. Dan sebagai persiapan, dalam menentukan dan mengorganisir peserta pada penyelenggaraan Pekan Nasional (PENAS) XV
Provinsi Aceh Tahun 2017 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Plt. Kepala
Sekretariat Bakorluh Prov. NTB Muhammad Riadi, SP.,M.Ec.Dev bahwa kegiatan
semacam ini selain untuk meningkatnya pengetahuan, ketrampilan, penguasaan
teknologi, dan pemasaran serta meningkatnya jiwa wirausaha tani nelayan dan
apresiasi masyarakat pelaku agribisnis untuk memacu prestasi dalam pembangunan
pertanian yang ramah lingkungan baik pada sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan, perikanan maupun kelautan. Sesuai dengan tema PEDA yaitu
kita mantapkan kelembagaan tani nelayan da petani hutan sebagai mitra kerja
pemerintah dalam rangka kemandirian ketahanan dan kedaulatan pangan menuju
kesejahteraan petani nelayan NTB yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Senada dengan hal
tersebut disampaikan juga sektor perikanan, kehutanan dan pertanian dalam arti
luas yang telah akan dan saat dikembangan semata-mata untuk kesejahteraan
masyarakat dan kemajuan daerah Prov. NTB.
Dikarenakan NTB
merupakan termasuk dalam koridor V Master Plan Perluasan dan Percepatan
Ekonomi Indonesia (MP3EI), dengan sektor utama pariwisata dan pangan.
Sehingga menempatkan sektor pertanian
dalam artian umum sebagai progam utama dan strategis. Apalagi, sebagian besar
warga masyarakat masih mengandalkan pertanian sebagai sandaran ekonomi.
Dengan posisi tersebut menjadi penting dan
diperhitungkan sebagai salah satu lumbung pangan yang memberikan dampak pada
ketersediaan pangan baik padi, jagung, kedelai dan peternakan yaitu sapi. Jika
pertanian di NTB terganggu, maka akan berdampak juga secara nasional.
Penyelenggaraan Pekan Daerah tergabung dalam anggota
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) seluruh NTB mulai menggelar serangkaian acara,
diskusi pengembangan teknologi dan inovasi yang dihasilkan baik pertanian
perikanan dan kehutanan serta berbagai isu terkini baik daerah maupun nasional.
Adapun
kegiatan evet yang akan dilombakan mulai dari Pameran Dan
Promosi, Gelar
Teknologi , Tem
Teknologi, Temu Karya, Unjuk Tangkas, Olah Raga dan Sebagainya.
Pameran dan promosi berupa lomba stand yang diikuti oleh KTNA/Bapeluh
Kabupaten/kota se NTB, Bakorluh Prov. NTB, Disperindag Prov. NTB, Dinas
Pertanian TPH Prov. NTB, Dinas Kehutanan Prov. NTB, Dinas Kelautan dan Perikanan
Prov. NTB, Dinas Perkebunan Prov. NTB, Badan Ketahanan Pangan Prov. NTB dan
BPTP NTB, Balai Karantina Pertanian Mataram dan dari Swasta. Dengan
mendepankan pelayanan informasi,
keserasian dalam penyajian komoditi, dekorasi, kerapian dan kebersihan.
Menjadi juara I
instansi BPTP NTB, Juara II Kabupaten Lombok Barat dan Juara III Kabupaten
Dompu. Meningkatkan daya inovasi dan kreativitas peserta pameran pembangunan
dalam menyampaikan pesan informasi melalui peragaan dalam bentuk
visualisasi/peragaan produk dan jasa.
Gelar dan temu
Teknologi dirangkaikan menjadi satu yang dipusatkan di BPTP NTB. Dimana gelar
teknologi terebut memberikan model budidaya komoditi pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan, dengan menggunakan teknologi inovatif. Gelar Teknologi adalah kegiatan menampilkan inovasi teknologi unggulan berbagai komoditas pertanian,
perikanan, dan kehutanan dalam bentuk demplot percontohan pada lahan sawah petani yang merupakan hasil inovasi teknologi.
Selanjutnya dilakukan temu teknologi berupa forum
pertemuan antara petani nelayan dengan peneliti, penyuluh dan pejabat
fungsional lainnya untuk saling tukar menukar informasi dan pengalaman mengenai
keberhasilan penerapan suatu teknologi yang ramah lingkungan yang meliputi
teknologi budidaya, pasca panen dan pengolahan hasil. Metode penyampaian dalan kegiatan temu Teknologi
adalah berupa pemaparan dan diskusi dimana materi yang akan disampaikan adalah berupa
inovasi teknologi unggulan terbaru
dan pengalaman penerapan
inovasi teknologi.
Kegiatan temu karya
denga tema Teknologi Tepat Guna
Spesifik Lokal untuk Meningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Strategis
Menuju Kesejahteraan Petani Nelayan NTB yang Berdaya Saing. Menampilkan
berbagai invofasi, saling tukar informasi dan pengalaman dalam pengembangan
usahatani kedepannya.
Adapun karya yang
ditampilkan oleh 9 (sembilan) kabupaten peserta adalah sebagai berikut : 1)
Kabupaten Bima dengan judul pengaruh penggunaan air kelapa terhadap peningkatan produktivitas kedelai, 2) Kabupaten Dompu
berjudul pemupukan tambak menggunakan pupuk hayati ponda wila (buah maja), 3)
Kabupaten Sumbawa menampilkan dua judul karya yaitu jerami organik – 17 sebagai
tabung nutrisi penyanggah akar dan batang pada tanaman tomat dan Abela Pas
(alat tanam benih langsung padi sawah), 4) Kabupaten Sumbawa Barat berjudul
pembuatan siput mutiara skala rumah tangga, 5) Kabupaten Lombok Utara
menampilkan dua judul yaitu alat tangkap ikan laut dalam (buah anggur) dan
herbisida nabati, 6) Kabupaten Lombok tengah dengan judul alat penggembur tanah
manual (pengganti cangkul, 7) Kabupaten Lombok Timur menampilkan dua judul
yaitu mesin tetas dengan udara panas yang berputar dan pengendalian hama pada
tanaman padi memakai cara tradisional dengan bahan buah maja dan kekirik hama,
8). Kabupaten Lombok Barat berjudul jus polen lebah madu trigona SP, 9) Kota
Mataram menampilkan karya yang berjudul kopi rumput laut.
Setelah mengkompilasi
jumlah nilai yang diperoleh dari masing-masing kabupaten berdasarkan 4 (empat)
kriteria penilaian diatas, maka ditetapkan sebagai Juara I (pertama) dengan
jumlah nilai 431,67 diraih oleh Kabupaten Lombok Barat melalui karyanya yang
berjudul jus polen lebah madu trigona SP. Juara II (kedua) dengan nilai 423.33
diraih oleh Kota Mataram dengan karya unggulannya yaitu kopi rumput laut, juara
III (ketiga) dengan jumlah nilai 420,00 diraih oleh Kabupaten Lombok Utara
melalui karyanya yang berjudul alat tangkap ikan laut dalam (buah anggur).
Selanjutnya kegiatan
lomba berupa ketrampilan dalam bidang agribisnis yaitu unjuk tangkas. Unjuk tangkas yang dilombakan dan
diikuti oleh seluruh kabupaten/kota yaitu pertama memilih
jenis kelamin anak ayam (DOC)
dimenangkan oleh Syarifudin dari Kabupaten Dompu Juara I, Abdul Rahim dari
Kabupaten Lombok Timur juara II dan Kota
Mataram atas nama Sakirin mendapatan juara III.
Kedua kegiatan mengupas, membelah dan mencukil kelapa. Dimenangkan dari kabupaten Sumbawa, Juara II
Kabupaten Lombok Timur, dan Juara III Kota Mataram. Ketiga lomba memipil jagung
dengan peserta 2 orang, dimenangkan oleh
Kabupaten Bima Juara I, Kota Mataram Juara II dan Kabupaten Lombok Utara
Juara III.
Keempat pada unjuk tangkas lomba
okulasi tanaman buah dengan peserta 1 orang dengan cara/teknik yang tepat dan
cepat dari kabupaten/kota. Dimenangkan oleh Kabupaten Lombok Timur Juara I,
Kabupaten Bima Juara II dan Kabupaten Lombok Tengah Juara III. Sedangkan untuk
lomba mengemas benih lele, bahwa peserta harus mengemas sebanyak 100 ekor benih
lele dalam 1 kantong plastik dengan teknik yang baik dan cepat dimenangkan oleh
Raden Mardi dari Kabupaten Lombok Utara Juara I, Herwan Wahyuni dari Kabupaten
Sumbawa Juara II dan Usud dari Kabupaten Dompu mendapatkan juara III.
Dan sebagai kerakraban
peserta PEDA dilakukan lomba olah raga berupa balaq karung, bakiak, engrang,
slodor dan senam pagi. Dimana kabupaten Lombok Barat keluar juara Umum,
dilanjutkan Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Utara.