Minggu, 10 November 2013

Gubernur NTB dan Ketua Perhiptani Panen Raya Kedelai di Sekarbela Kota Mataram

Temu Lapang dan Panen Raya Kedelai di Kelompoktani Pade Girang 
Sekarbela Kota Mataram


Gubernur Nusa Tenggara Barat melakukan Temu lapang dan panen kedelai kerjasama antara Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) dengan Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Prov.  NTB, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. NTB, dan Kelompok Tani Pade Girang.
Bakorluh NTB, Ketua Perhiptani, Gubernur NTB, DPRD Prov.NTB

Sebelum melakukan Temu lapang tersebut, Gubernur NTB, Ketua PERHITANI, Ketua DPRD Prov. NTB, Walikota Mataram, Sektrariat Bakorluh Prov. NTB, Kepala Distan THP Prov. NTB, BPTP NTB berserta Para Pejabat dan petani  melakukan Panen raya kedelai jenis Ajasmowo bersama-sama, dari hasil tersebut didapatkan rata-rata produktivitas yang cukup mengembirakan bahwa 2,4 ton/ha didampingi oleh para penyuluh.

Pada sambutan Ketua Umum DPP PERHIPTANI Ir. H. Irsan Noor, M.Si menyatakan bahwa
Ketua Perhiptani/Apkasi Ir. H. Isran Noor, M.Si
penyuluh merupakan pahlawan negara, sehingga dapat mengoptimalkan dan memberdayakan penyuluh yang berada di daerah kabupaten/kota dalam rangka swasembada kedelai maupun swasembada komoditi utama lainnya.
Dikemukakan pula oleh Gubernur NTB Dr. TGH M. Zainul Madjdi, bahwa program swasembada padi, kedelai, jagung, sapi dan tebu diharapkan menjadikan para petani dan penyuluh lebih giat dalam bekerja.

Pada sambutan Gubernur Nusa Tenggara Barat
Gubernur NTB Dr.TGH. Zainul Madjdi
Tuan Guru juga memberikan apresisasi terhadap para petani khususnya kelompok tani Pade Girang di kelurahan Karang Pule Mataram yang mampu menghasilkan produktifitas 2,4 ton/ha dan para penyuluh yang senangtiasa mendampingi para petani “Ini hasil yang sungguh luar biasa," ungkapnya, Senin (4/11/2013).

Sementara itu, Kepala Sektariat Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Mashur MS mengatakan keberhasilan sejumlah petani kedelai di NTB tidak terlepas dari sejumlah petugas penyuluh pertanian yang sudah bekerja dengan baik di lapangan. Dimana “Provinsi NTB memiliki 1170 orang penyuluh yang siap kami untuk melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani kita.”

Sejauh ini, lanjutnya, provinsi NTB sudah menjadi salah satu penyuplai hasil kedelai nasional yang berada di urutan ke-3 dari 5 provinsi di Indonesia dibawah Jawa Tengah.

Dan dipertegas oleh Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Prov. NTB Husni Fahri Secara nasional Provinsi NTB masuk lima besar provinsi penyuplai kebutuhan kedelai nasional.
Pada tahun 2013 ini jumlah produksi kedelai di NTB mencapai 94 ribu ton kedelai. Jumlah ini meningkat dibanding pada 2012 yang jumlahnya hanya 70-80 ribu ton. “Tahun 2014 target kami produksi kedelai diharapkan mencapai 130 ribu ton” ungkapnya, Senin (4/11/2013).

Meningkatkan jumlah produksi kedelai NTB dihasilkan dari bertambahnya area lahan tanam untuk kedelai, dan pemakaian benih kedelai jenis bibit hibrida yang dipakai para petani kedelai.

Untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan kedelai nasional, lanjutnya, pemerintah pada tahun ini menambah jumlah area lahan tanam untuk kedelai sebanyak 100 ribu hektar lahan tanam.

“Penambahan lahan ini kita sebar diseluruh kabupaten/kota di NTB namun untuk saat ini wilayah yang menjadi andalan produksi kedelai NTB yakni Lombok Tengah dan Bima. Dua lokasi di wilayah ini mejadi lahan yang strategis untuk peningkatan produksi kedelan NTB." Terangnya.
Dalam pertemuan ini dirangkai dengan penyerahan piala dan penghargaan berprestasi bagi Penyuluh PNS, Penyuluh Swadaya, Penyuluh THL, Gapoktan berprestasi dan ketua Kelompok tani berprestasi. Selanjutnya dilakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama (MOU) pembelian kedelai petani antara BULOG DIVRE NTB, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB, dan kelompoktani.
Dan di akhir dengan Acara temu wicara antara penyuluh dengan Gubernur NTB dan Ketua Umum DPP PERHIPTANI yang dipandu oleh Kepala BPTP NTB Dr. Ir. Dwi Praptomo S.,MS. Dalam temu wicara ini dikemukakan beberapa hal mengenai peraturan Presiden tentang masa pensiun bagi penyuluh, Sertifikasi Penyuluh dan honor penyuluh THL.

Daftar Pustaka