Temu Lapang dan Panen Raya Kedelai di Kelompoktani Pade Girang
Sekarbela Kota Mataram
Gubernur Nusa
Tenggara Barat melakukan Temu lapang dan panen kedelai kerjasama antara
Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) dengan Badan Koordinasi
Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Prov. NTB, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) NTB, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. NTB, dan
Kelompok Tani Pade Girang.
Bakorluh NTB, Ketua Perhiptani, Gubernur NTB, DPRD Prov.NTB |
Sebelum
melakukan Temu lapang tersebut, Gubernur NTB, Ketua PERHITANI, Ketua DPRD Prov.
NTB, Walikota Mataram, Sektrariat Bakorluh Prov. NTB, Kepala Distan THP Prov.
NTB, BPTP NTB berserta Para Pejabat dan petani
melakukan Panen raya kedelai jenis Ajasmowo bersama-sama, dari hasil
tersebut didapatkan rata-rata produktivitas yang cukup mengembirakan bahwa 2,4
ton/ha didampingi oleh para penyuluh.
Pada sambutan Ketua Umum DPP PERHIPTANI Ir. H.
Irsan Noor, M.Si menyatakan bahwa
Ketua Perhiptani/Apkasi Ir. H. Isran Noor, M.Si |
Dikemukakan pula oleh Gubernur NTB Dr. TGH M.
Zainul Madjdi, bahwa program swasembada padi, kedelai, jagung, sapi dan tebu
diharapkan menjadikan para petani dan penyuluh lebih giat dalam bekerja.
Pada sambutan Gubernur
Nusa Tenggara Barat
Gubernur NTB Dr.TGH. Zainul Madjdi |
Sementara itu,
Kepala Sektariat Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Provinsi
NTB, Dr. Ir. H. Mashur MS mengatakan keberhasilan sejumlah petani kedelai di
NTB tidak terlepas dari sejumlah petugas penyuluh pertanian yang sudah bekerja
dengan baik di lapangan. Dimana “Provinsi NTB memiliki 1170 orang penyuluh yang
siap kami untuk melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani kita.”
Sejauh ini, lanjutnya, provinsi NTB sudah menjadi salah satu penyuplai hasil kedelai nasional yang berada di urutan ke-3 dari 5 provinsi di Indonesia dibawah Jawa Tengah.
Dan dipertegas oleh Kepala Dinas
Pertanian dan Hortikultura Prov. NTB Husni Fahri Secara nasional Provinsi NTB
masuk lima besar provinsi penyuplai kebutuhan kedelai nasional.
Pada tahun 2013 ini jumlah produksi kedelai di NTB mencapai 94 ribu ton kedelai. Jumlah ini meningkat dibanding pada 2012 yang jumlahnya hanya 70-80 ribu ton. “Tahun 2014 target kami produksi kedelai diharapkan mencapai 130 ribu ton” ungkapnya, Senin (4/11/2013).
Pada tahun 2013 ini jumlah produksi kedelai di NTB mencapai 94 ribu ton kedelai. Jumlah ini meningkat dibanding pada 2012 yang jumlahnya hanya 70-80 ribu ton. “Tahun 2014 target kami produksi kedelai diharapkan mencapai 130 ribu ton” ungkapnya, Senin (4/11/2013).
Meningkatkan jumlah produksi kedelai NTB dihasilkan dari bertambahnya area lahan tanam untuk kedelai, dan pemakaian benih kedelai jenis bibit hibrida yang dipakai para petani kedelai.
Untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan kedelai nasional, lanjutnya, pemerintah pada tahun ini menambah jumlah area lahan tanam untuk kedelai sebanyak 100 ribu hektar lahan tanam.
“Penambahan lahan ini kita sebar diseluruh kabupaten/kota di NTB namun untuk saat ini wilayah yang menjadi andalan produksi kedelai NTB yakni Lombok Tengah dan Bima. Dua lokasi di wilayah ini mejadi lahan yang strategis untuk peningkatan produksi kedelan NTB." Terangnya.
Dalam pertemuan ini dirangkai dengan penyerahan
piala dan penghargaan berprestasi bagi Penyuluh PNS, Penyuluh Swadaya, Penyuluh
THL, Gapoktan berprestasi dan ketua Kelompok tani berprestasi. Selanjutnya
dilakukan penandatanganan kesepakatan kerjasama (MOU) pembelian kedelai petani
antara BULOG DIVRE NTB, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
NTB, dan kelompoktani.
Dan
di akhir dengan Acara temu wicara antara penyuluh dengan Gubernur NTB dan Ketua
Umum DPP PERHIPTANI yang dipandu oleh Kepala BPTP NTB Dr. Ir. Dwi Praptomo
S.,MS. Dalam temu wicara ini dikemukakan beberapa hal mengenai peraturan
Presiden tentang masa pensiun bagi penyuluh, Sertifikasi Penyuluh dan honor
penyuluh THL.
Daftar
Pustaka